Pages

Kamis, 21 Oktober 2010

Pertengkaran Dalam Keluarga

dasarnya, rumah tangga adalah kesatuan dari minimal dua orang laki-laki dan wanita yang terikat oleh hubungan pernikahan. Dari sini dapat diketahui bahwa rumah tangga itu dibentuk oleh dua kepribadian yang berbeda. Seberapapun besarnya rasa cinta yang terdapat pada sepasang kekasih, namun pada dasarnya mereka adalah dua individu yang berbeda dan memiliki perbedaan.

Bertolak dari pemikiran tersebut, maka tidak aneh dan tidak salah manakala sebuah rumah tangga terkadang harus diwarnai oleh perbedaan dan bahkan pertengkaran. Justru dengan perbedaan dan pertengkaran itulah maka kehidupan rumah tangga akan semakin hidup dan penuh warna. Namun, bukan berarti setiap perbedaan harus menimbulkan pertengkaran dan bukan berarti pula pertengkaran harus menjadi sebuah kebiasaan di dalam sebuah rumah tangga.

Tetap saja, pertengkaran di dalam rumah tangga harus semaksimal mungkin dihindari. Meskipun tidak mungkin untuk menghapusnya secara total namun harus dapat diminimalisir secara maksimal sehingga pertengkaran tersebut hanyalah sebatas bumbu penyedap dalam rumah tangga, bukan sebagai isi dari rumah tangga.

Setiap kehidupan rumah tangga tidak akan dapat lepas secara penuh dari sebuah perbedaan atau bahkan mungkin pertengkaraan. Karena sekali lagi bahwa sepasang pendiri rumah tangga adalah dua anak manusia yang memiliki kepribadian yang berbeda-beda, ego yang berbeda-beda, dan tingkat kepekaan yang berbeda-beda.

Pertengkaran, biasanyan banyak terjadi pada pasangan-pasangan pengatin baru. Awalnya mungkin mereka romantis luar biasa, namun beberapa bulan ke depan barulah benturan-benturan di dalam rumah tangga itu mulai terasa. Masing-masing pasangan saling bertanya-tanya, “Kok begini sih… Kok begitu sih…!”. Dan masalah semacam ini sebenarnya adalah masalah yang wajar dalam kehidupan rumah tangga, terlebih lagi kehidupan rumah tangga yang masih hangat (pengantin baru). Inilah tahap yang baru bagi para pendiri rumah tangga yang masih hangat tersebut. Mereka mulai mengenal satu sama lain, keburukan dan kebaikan masing-masing pihak perlahan akan terbuka dengan sendirinya.

Banyak kekecewaan yang terkadang muncul, karena ternyata banyak hal yang ternyata selama ini belum diketahui oleh masing-masing pasangan. Namun, memang demikianlah peraturannya. Memasuki kehidupan rumah tangga berarti telah memasuki kehidupan yang baru dimana banyak hal-hal baru yang akan ditemukan di sana.

Adanya perbedaan dan pertengkaran dalam kehidupan rumah tangga yang masih hangat ini tidak perlu terlalu dirisaukan, sejauh hanya sebatas permasalahan rumah tangga tanpa campur tangan pihak ketiga atau disebabkan oleh pihak ketiga.

Perbedaan dan pertengkaran dalam kehidupan rumah tangga sebenarnya merupakan salah satu bentuk tahapan untuk menuju kehidupan rumah tangga yang semakin akrab atau semakin kental. Karena pada dasarnya, perbedaan merupakan salah satu tahap saling mengenal dan pertengkaran merupakan salah satu tahap untuk saling menyesuaikan diri dan melengkapi.

Misalnya ,seorang istri yang hampir satu tahun menjadi seringkali bertengkar dengan suaminya . Menurut istri suami terlalu kaku dan idealis dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Dia sangat teoristis, terkadang menggunakan agama sebagai pembenarannya. Sementara sang istri tipe yang santai dan mengalir saja. Ketika bertengkar walau tidaj hebat , istri menanyakan lagi kepada suaminya maunya apa dan ia menjawab ingin pisah .

Kehidupan selanjutnya berjalan lagi seperti biasa. Lalu kami bertengkar lagi. Setelah bertengkar, kami ngobrol baik-baik maunya apa. Lalu dia bilang dia ingin cerita ke orangtuanya. Saya mengatakan jangan dulu, kasihan orangua yang lagi sakit. Tapi dia mengatakan, “Bodoh amat.. orang saya mau cerai dengan kamu.” Dua hari kemudian dia mengajak berhubungan suami istri lagi.

Lalu pernah kami bertengkar lagi yang akibatnya dia membereskan pakaian saya dan memulangkan saya ke rumah orangtua saya. Pembicaraan keluarga pun dilakukan. Dia mengaku salah dengan ucapan-ucapan sebelumnya dan meminta saya ikut dia lagi dan kami pun melakukan hubungan suami istri (lagi).

Penyelesainnya, menurut saya rumah tangga itu adalah satu katan yang sakral dan gag bias di nilai harganya . Oleh karena itu , setiap kita seharusnya dapat mempertahankan keutuhan rumah tangga dengan sekuat tenaga . Jangan pernah membiarkan rumah tangga berantakan karna adanya perbedaan atau pertengkaran-pertengkaran kecil . Namun perkawinan yang masih muda sering menyebabkan hal seperti itu , mereka harus meningkatkan kesabaran pada diri masing-masing , sering melihat ke depan dan saling membangun suatu keyakinan bahwa pendamping hidupnya bukan malaikat. Kalo mengikuti napsu dan memaksakan diri untuk berpisah karna hal seperti itu , apalagi gag mau sedikit pun bersabar maka jangan berpikir akan mendapat jodoh lain yang bisa mengikuti cara hidup dan kemauan kamu . Jangan-jangan kamu akan bertemu orang lain yang lebih parah dari pada suami sekarang

0 komentar:

Posting Komentar