- Jahe
- Kelapa
- Anggur
- Kacang Kedelai
- Lemon
- Pepaya
- Lavender
- Mawar
- Minyak zaitun
- Minyak wijen
Softlens atau lensa kontak adalah salah satu alat kedokteran yang bertujuan sebagai pengganti kacamata bagi penderita yang memiliki penglihatan kurang. Softlens terbuat dari plastik yang mengandung air.Namun,tahukah kamu jika softlens itu berbahaya ?? Pada kesempatan kali ini saya akan sedikit membahas mengenai Bahaya Softlens Atau Lensa Kontak Bagi Kesehatan Mata.
Pada mulanya softlens tidak berwarna alias bening, namun dengan perkembangan zaman dan mode maka banyak bermunculan softlens yang memiliki warna-warna indah dan bahkan ada yang memiliki gambar pada softlensnya.Karena perkembangan zaman dan teknologi, softlens yang awalnya berfungsi sebagai pengganti kacamata untuk penderita gangguan mata kini berubah menjadi artibut mode atau style.
Banyak dari para ABG atau orang dewasa, perempuan maupun pria yang menggunakan softlens hanya untuk kepentingan gaya semata. Mungkin dengan menggunakansoftlens maka kita terlihat lebih modis ataupun lebih praktis ketimbang menggunakan kacamata.
Selain penyakit yang ditimbukan oleh bakteri tadi, masih banyak lagi bahaya yang disebabkan oleh softlens. Salah satu contoh adalah banyak terjadi kebutaan permanen yang disebabkan oleh pemakaian softlen di hawa panas. Hawa panas sangat mudah untuk membuat softlens yang terbat dari plastik tipis ini mencair.
Saat mencari, secara otomatis cairan plastik softlens yang panas tersebut masuk kemata dan merusak jaringan mata. Softlens yang mencair tersebut pun dalam merekat kencang pada mata dan sangat suli untuk dilepaskan. Sehingga orang yang mengalami kejadian mengerikan seperti ini sudah dapat dipastikan buta permanen.
Hal ini biasa terjadi di ruangan ber-AC, ruangan berhawa panas, terkena debu, dan terkena asap rokok. Hal ini memang bisa diatasi dengan meneteskan cairan softlens dan membersihkan softlens dari debu. Bagi mata yang mudah terkena iritasi disarankan untuk jangan terlalu lama menggunakan softlens.
sumber : google.com ,, aldyputra.net
Dari semua bagian yang ada di wajah, biasanya bagian hidung yang menyebabkan masalah terbanyak.
Sangat sedikit wanita yang bahagia dengan bentuk dan ukuran dari hidung mereka. Dengan alasan inilah maka banyak terjadi operasi plastik pada hidung.
Beberapa wnaita merasa hidungnya terlalu besar, terlalu lebar atau pun terlalu kecil.
Untungnya, make up dapat membantu penampilan hidung untuk bermacam-macam bentuk dan ukuran.
Untuk hidung yang panjang, pakai foundation yang lebih terang pada bagian bawah dan foundation yang lebih gelap pada cuping hidung, pada keduanya yang di bagian depan dan bawah.
Kamu juga bisa menggunakan lip brush untuk memperpanjang ujung dari mulut untuk menyeimbangkan bagian-bagian wajah dengan baik.
Untuk menlangsingkan hidung yang lebar, berikan titik kecil yang berwarna gelap pada bagian atas hidung dan batang hidung.
Untuk hidung yang ukurannya tidak seimbang, gunakan foundation yang gelap untuk bagian yang menonjol agar tampak lebih samar-samar.
Bahasa Indonesia
Laporan Proposal Pengaruh Globalisasi Terhadap Eksistensi Kebudayaan Daerah
Disusun oleh :
Nama : Nurul Tri Yuniarni
NPM : 14109532
Universitas Gunadarma
2012
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya , saya dapat menyelesaikan tugas ini. Berbagai sumber telah saya ambil sebagai bahan pembuatan laporan proposal pengaruh globalisasi terhadap eksistensi kebudayaan daerah. Saya juga menyadari bahwa dalam pembuatan proposal ini terdapat kekurangan-kekurangan baik dari segi penggunaan kata dan bahasa maupun isi proposal ini sendiri.
Untuk itu saya mengharapkan bantuan kritik dan saran yang dapat membangun demi kemajuan yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Abstraksi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Tujuan Penulisan
1.5 Manfaat Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Globalisasi dan Budaya
2.2 Globalisasi Dalam Kebudayaan Tradisional Di Indonesia
2.3 Perubahan Budaya Dalam Globalisasi,Kesenian Yang Bertahan Dan Yang Tersisihkan
2.4 Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1Waktu dan Tempat Penelitian
3.2 Metode Penelitian
3.3 Teknik Analisis Data
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Lembar Pengesahan
Daftar Pustaka
Abstraksi
Dalam proposal ini menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan globalisasi. Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun terakhir. Sebagai istilah, globalisasi begitu mudah diterima atau dikenal masyarakat seluruh dunia. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi menurut Robertson (1992), mengacu pada penyempitan dunia secara insentif dan peningkatan kesadaran kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya koneksi global dan pemahaman kita akan koneksi tersebut. Pengertian lain dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran kita.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan.
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam perkembangannya globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan salah satunya adalah hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu Negara.
1.3 Rumusan Masalah
Adanya globalisasi menimbulkan berbagai masalah terhadap eksistensi kebudayaan daerah, salah satunya adalah terjadinya penurunan rasa cinta terhadap kebudayaan yang merupakan jati diri suatu bangsa.
1.4 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan proposal ini untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia(softskiil).
1.5 Manfaat Penelitian
Untuk meningkatkan kesadaran remaja untuk menjunjung tinggi kebudayaan bangsa sendiri karena kebudayaan merupakan jati diri bangsa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Globalisasi dan Budaya
Gaung globalisasi, yang sudah mulai terasa sejak akhir abad ke-20, telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek yang terpengaruh adalah kebudayaan. Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan (Koentjaraningrat), dimana hal-hal tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Oleh karena itu nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan atau psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang beragam, termasuk keseniannya.
2.2 Globalisasi Dalam Kebudayaan Tradisional Di Indonesia
Proses saling mempengaruhi adalah gejala yang wajar dalam interaksi antar masyarakat. Melalui interaksi dengan berbagai masyarakat lain, bangsa Indonesia ataupun kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami nusantara (sebelum Indonesia terbentuk) telah mengalami proses dipengaruhi dan mempengaruhi. Kemampuan berubah merupakan sifat yang penting dalam kebudayaan manusia. Tanpa itu kebudayaan tidak mampu menyesuaikan diri dengan keadaan yang senantiasa berubah. Perubahan yang terjadi saat ini berlangsung begitu cepat. Hanya dalam jangka waktu satu generasi banyak negara-negara berkembang telah berusaha melaksanakan perubahan kebudayaan, padahal di negara-negara maju perubahan demikian berlangsung selama beberapa generasi. Pada hakekatnya bangsa Indonesia, juga bangsa-bangsa lain, berkembang karena adanya pengaruh-pengaruh luar. Kemajuan bisa dihasilkan oleh interaksi dengan pihak luar, hal inilah yang terjadi dalam proses globalisasi. Oleh karena itu, globalisasi bukan hanya soal ekonomi namun juga terkait dengan masalah atau isu makna budaya dimana nilai dan makna yang terlekat di dalamnya masih tetap berarti.. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dalam berbagai hal, seperti anekaragaman budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografisnya. Keanekaragaman masyarakat Indonesia ini dapat dicerminkan pula dalam berbagai ekspresi keseniannya. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan pula bahwa berbagai kelompok masyarakat di Indonesia dapat mengembangkan keseniannya yang sangat khas. Kesenian yang dikembangkannya itu menjadi model-model pengetahuan dalam masyarakat.
2.3 Perubahan Budaya Dalam Globalisasi Kesenian Yang Bertahan Dan Yang Tersisihkan
Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma social merupakan salh satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini setiap hari kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi di tanah air. Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat Indonesia. Sementara itu, kesenian-kesenian populer lain yang tersaji melalui kaset, vcd, dan dvd yang berasal dari manca negara pun makin marak kehadirannya di tengah-tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa negara-negara penguasa teknologi mutakhir telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi budaya khususnya di negara ke tiga. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Di saat yang lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kesenian tradisional kita.
2.4 Pengaruh Globalisasi Terhadap Budaya Bangsa
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia . Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya. Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri . Budaya Indonesia yang dulunya ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya pergaulan bebas. Di Tapanuli (Sumatera Utara) misalnya, duapuluh tahun yang lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar tari tor-tor dan tagading (alat musik batak). Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di televisi dan Taman Mini Indonesi Indah (TMII). Padahal kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Hari : Sabtu
Tanggal : 22 Oktober 2011
Lokasi : Jakarta
3.2 Metode Penelitian
Dalam pembuatan proposal ini penulis menggunakan pola paragraph dari umum ke khusus karena dalam hal-hal membaca di mulai dari hal-hal yang ringan dulu baru meningkat ke hal-hal yang lebih kompleks dan penulis juga mencari informasi melalui internet.
3.3 Teknik Analisis Data
Sebagai generasi muda , kita harus mewarisi budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia . Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar. Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia. Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religion and Western Though (1924) menyatakan “untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu dan tidak pernah lagi terpisah�. Artinya adalah bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi perbedaan. Atau dengan kata lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing. Apabila timur dan barat bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita larut dalam budaya bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita? Oleh karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya bangsa. Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern. Karena sebenarnya seni itu indah dan mahal. Kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu.
4.2 Saran
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :
1. Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan pergeseran budaya bangsa
2. Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya dan budaya bangsa pada umumnya
3. Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita, hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya
4. Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5. Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang merupakan jati diri bangsa kita.
Lembar Pengesahan
Laporan ini telah disetujui dan disahkan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 2 Jan 2012
Tempat : Universitas Gunadarma, Depok
Menyetujui
Dosen Softskill Bahasa Indonesia
Sangsang Sangabakti
Daftar Pustaka
1. Kuntowijoyo, Budaya Elite dan Budaya Massa dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997. 2. Sapardi Djoko Damono, Kebudayaan Massa dalam Kebudayaan Indonesia: Sebuah Catatan Kecil dalam Ecstasy Gaya Hidup: Kebudayaan Pop dalam Masyarakat Komoditas Indonesia, Mizan 1997. 3. Fuad Hassan. “Pokok-pokok Bahasan Mengenai Budaya Nusantara Indonesia”. Dalam http://kongres.budpar.go.id/news/article/Pokok_pokok_bahasan.htm, didownload 7/15/04. 4.